Sekilas cerita yang pernah aku dengar, bahwa pemugaran Candi Boobudur sebelumnya oleh Van Erp pada 1907-1911, ternyata masih kurang karena kegiatan pemugaran saat itu hanya untuk memperbaiki sistem drainase dan pembuatan sarana untuk mengarahkan aliran air hujan.
Aku masih ingat waktu itu, baru usia sekitar 11 tahun. Aku sering bermain di sekitar bangunan candi tersebut.
Pada 1963, bangunan candi itu sedang direnovasi, dengan menggunakan berbagai peralatan tradisional.
Renovasi yang dilakukan waktu itu, dengan cara menyambung balok-balok kayu jati berbagai ukuran sebagai tiang untuk menurunkan batu-batu candi.
Usaha penyelamatan monumen terbesar di dunia itu secara terus menerus dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
Meskipun usaha penyelamatan tersebut telah memakan dana yang cukup besar, usaha tersebut sempat terhenti karena adanya peristiwa pemberontak-an G 30 S/ PKI.
Akan tetapi, rupanya harapan bangsa untuk menyelamatkan Candi Borobudur tak pernah padam.
Pada 10 Agustus 1973, Presiden Soeharto mencanangkan proyek pemugaran Candi Borobudur yang saat itu disebut sebagai proyek pemugaan Candi Borobudur Fase I.
Presiden Soeharto saat itu mengatakan, "Bahwa proyek pemugaran Candi Borobudur Fase I ini benar-benar sebuah proyek penyelamatan Candi Borobudur dari ancaman kerusakan, baik kerusakan karena proses alam maupun karena gangguan getaran akibat kendaraan yang sering melintasi pada bagian sisi utara bangunan Candi Borobudur".
Kegiatan pemugaran itu membutuhkan waktu selama 10 tahun (1973-1983), sedangkan untuk merealisasikan rencana tersebut, pemerintah memper-cayakan kepada Profesor Doktor Soekmono dari pihak Indonesia yang bekerjasama dengan UNESCO.
Tahapan demi tahapan terus dilakukan dengan membongkar tiang-tiang yang sebelumnya telah dipergunakan untuk menurunkan batu-batu candi.
Warga sekitar juga sudah mulai dilibatkan dalam proyek besar tersebut.
Tidak sedikit para pemuda di sekitar Candi Borobudur bekerja sebagai tenaga "angkat-junjung", sedangkan tenaga ahlinya dari luar Borobudur, seperti Yogyakarta , Klaten, Semarang, maupun Jakarta.
Masyarakat sekitar Candi Borobudur mengenal proyek tersebut dengan nama "Proyek Purbakala"
Sejak dicanangkan mulainya proyek itu oleh Presiden Soeharto pada 10 Agustus 1973, juga cukup banyak pekerja dari luar daerah yang menginap di rumah-rumah warga sekitar candi.
Alat-alat yang dipergunakan untuk merenovasi kali ini, sudah tampak lebih canggih daripada pemugaran sebelumnya.
Misalnya, tiang penyangga yang sebelumnya hanya menggunakan kayu jati, saat itu telah lebih baik, yakni dengan menggunakan tiang besi. Dan semua alat-alat yang dipergunakan, kebanyakan menggunakan tenaga listrik.
Oleh karena itu, hampir tiap hari aku bermain di tempat itu, hingga aku kenal dengan sebagian para pekerja restorasi Candi Borobudur itu.
Posting Komentar